(dikutip dari
mutiarahati.blogsome.com)
Suatu ketika Imam Al-Ghazali
berkumpul dengan murid-muridnya di suatu majlis.
Imam
Al-Ghazali bertanya, “Apakah yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?”
Empat murid beliu menjawab
berturut-turut,”Orang-tua atau guru atau teman atau kaum kerabat.” Imam
Al-Ghazali menegaskan bahwa jawaban tersebut benar. Tetapi yang paling dekat
adalah MATI. Mengapa? Sebab itu janji Allah, bahwa setiap yang bernyawa itu
pasti akan mati , Allah berfirman :
كُلُّ نَفْسٍ
ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَمَا
الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
Artinya : Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan
sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa
dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah
beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang
memperdayakan. (QS. Ali Imran: 185).
Lalu beliau bertanya kembali,”Apakah yang paling jauh dari
kita di dunia ini?” Keempat murid beliau menjawab berturut-turut,”Negeri Cina,
bulan, matahari dan bintang.” Penegasan Imam Al-Ghazali, “Semua jawaban itu
benar. Tetapi yang paling benar adalah masa lalu. Bagaimanapun kita, apapun
kendaraan kita, tetap kita tidak akan dapat kembali ke masa lalu. Oleh sebab
itu kita harus menjaga hari ini, hari esok, dan hari-hari yang akan datang
dengan perbuatan yang sesuai tuntunan agama.” Beliau melanjutkan pertanyaannya,
” Apa yang paling besar di dunia ini?” Tiga orang murid beliau menjawab, “Gunung,matahari,
dan bumi.” Penegasan Imam Al-Ghazali, “Semua jawaban itu benar. Tetapi yang
besar sekali adalag hawa nafsu
وَلَقَدْ ذَرَأْنَا
لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ لَهُمْ قُلُوبٌ لَا يَفْقَهُونَ
بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آَذَانٌ لَا يَسْمَعُونَ
بِهَا أُولَئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ أُولَئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ
Artinya : Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam)
kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak
dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata
(tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan
mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar
(ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih
sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai. (QS. Al A’raf 179).
Maka,
kita harus hati-hati dengan hawa nafsu kita, jangan sampai nafsu itu membawa
kita nanti ke neraka. ” “Apa yang paling berat di dunia ini?” Tiga murid beliau
menjawab “Baja, besi dan gajah.” Imam Al-Ghazali menegaskan bahwa semua itu
benar. Tetapi, lanjut beliau, yang paling berat adalah memegang amanah
إِنَّا عَرَضْنَا
الْأَمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَنْ
يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الْإِنْسَانُ إِنَّهُ كَانَ
ظَلُومًا جَهُولًا
Artinya : Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan
gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka
khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia.
Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh, (QS. Al-Ahzab 72).
Tumbuh-tumbuhan,binatang,
gunung dan malaikat semua tidak mampu. Ketika Allah SWT meminta mereka menjadi
khalifah (pemimpin) di muka bumi ini. Tapi manusia dengan sombongnya berebut
menyanggupi permintaan tersebut. Sehingga banyak manusia masuk ke neraka karena
gagal memegang amanah.
Terakhir
Imam Al-Ghazali bertanya“Apa yang paling ringan di dunia ini?” Keempat murid
beliau menjawab berturut-turut, kapas, angin, debu, daun-daunan. Tanggapan Imam
Al-Ghazali atas jawaban tersebut, “Semua jawaban kamu benar.” Tetapi, lanjut
beliau, yang paling ringan sekali adalah meninggalkan sholat. Gara-gara
pekerjaan kita dan urusan dunia, kita tinggalkan sholat. Beliau kembali
bertanya,”Apa yang paling tajam sekali di dunia ini?” Murid-murid beliau dengan
serentak menjawab, “Pedang!” Imam Al-Ghazali menanggapi bahwa jawaban tersebut
benar. Namun, kata beliau, yang paling tajam didunia ini adalah lidah manusia.
“Karena melalui lidah, manusia dengan mudahnya menyakiti dan melukai perasaan
sesemanya sendiri.” Mudah-mudahan kita semua bisa memetik hikmah dari semua
itu. AMIN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar