Rabu, 29 September 2021

Gharizah

 Ghara'iz (naluri-naluri) adalah bentuk jamak dari kata gharizah yang artinya naluri. Naluri atau insting adalah potensi pada diri manusia untuk cenderung terhadap sesuatu (benda) dan perbuatan.

Gharizah adalah qadar yang diberikan langsung oleh Allah, atau bisa juga kita sebut dengan naluri dan kebutuhan yang dimiliki oleh setiap makhluk ciptaan-Nya. jika dalam kebutuhan jasmani jika tidak dapat dipenuhi akan menimbulkan kematian, namun jika gharizah (naluri) ini tidak terpenuhi, tidak akan berdampak pada kematian. Hanya saja akan menimbulkan kegelisaan dan kesempitan pada manusia.

1.      Gharizatut Tadayyun

Naluri beragama (Gharizatut Tadayyun). Penampakannya mendorong manusia untuk mensucikan sesuatu yang mereka anggap sebagai wujud dari Sang Pencipta, maka dari itu dalam diri manusia ada kecenderungan untuk beribadah kepada Allah, perasaan kurang, lemah dan membutuhkan kepada yang lainya.   Hanya saja diantara manusia banyak yang keliru dalam rangka memenuhi kebutuhan naluri yang satu ini.

Contohnya diantara manusia ada yang menyembah patung-patung berhala, mensucikan atau mengagung-agungkan pohon keramat, dijawa ada khurafat “Dewi Sri, Nyi roro kidul”,mensucikan batu akik yang dipercaya dapat menolong dalam kesusahan, mensucikan kuburan-kuburan nenek moyang yang dipercaya dapat mengabulkan permohonan lebih cepat, mensucikan keris dan pusaka-pusaka jaman dahulu yang dipercaya memiliki kekuatan sakti untuk keselamatan, menyembah sesama manusia dan lain-lain.

2.      Gharizatul Baqa

Naluri mempertahankan diri (Gharizatul Baqa). Penampakanya mendorong manusia untuk melaksanakan berbagai aktivitas dalam rangka melestarikan kelangsungan hidup. Contohnya pada kehidupan sehari-hari adalah naluri untuk mempertahan diri dari ancaman luar seperti binatang buas, penjahat, atau hal-hal lain yang mengancam dirinya. Bentuk dari pertahanan dirinya adalah saat timbul rasa untuk melawan ataupun melarikan diri dari setiap bahaya agar tetap bertahan hidup.

Untuk lebih jelasnya seperti pada saat menghadapi anjing maka secara spontan kita akan mengambil batu disekitar untuk melawan atau memilih melarikan diri dengan berlari sekencang-kencangnya demi keselamatan diri. Pada saat melawan penjahat, jika merasa memiliki kemungkinan menang maka kita akan bertahan dan menghadapinya namun pada saat tidak ada kemungknan untuk menang, kita akan memilih untuk mundur atau menyerah agar tidak tersakiti. Hal itu juga merupakan bentuk dari pertahanan diri untuk kelangsungan hidup.

Contoh lain yakni pada saat mempertahankan pendirian atau argumen dalam forum diskusi untuk melindungi kepentingan diri atau bersama, terutama jika itu berkaitan dengan hal hal yang menyangkut kelangsungan hidup kedepannya.

3.      Gharizatun nau’

Naluri melangsungkan keturunan (Gharizatun nau’). Penampakanya akan mendorong manusia melangsungkan jenis manusia. Sebagai penampakan dari naluri ini, manusia memiliki kecenderungan seksual, rasa kebapakkan, rasa keibuan, cinta pada anak2, cinta pada orang tua, cinta pada orang lain dan lain-lain.

Contohnya pada kehidupan sehari-hari adalah seorang ayah yang bekerja keras untuk menghidupi keluarganya, seorang ibu yang sangat menyayangi dan melindungi anakanaknya. Seorang laki-lak yang memiliki perasaan suka pada lawan jenis. Adanya naluri ini telah banyak diisyaratkan dalam Al-Quran.  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar