Senin, 06 September 2021

Ciri-Ciri Ayat Makiyah Dan Madaniyah

 

Ciri-Ciri Ayat Makiyah Dan Madaniyah

 

:

A.    Ayat Makiyah

Seperti yang telah kita ketahui sebelumnya bahwa ayat makkiyah merupakan ayat-ayat Al-Qur’an yang diturunkan oleh Allah SWT di kota Mekkah, yaitu sebelum Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam berhijrah ke Madinah.  Beberapa ayat tersebut di antaranya adalah Al- fatihah, Al- A’raf, Yunus, Al- An’am, Ar- Rad, Yusuf, An- Nahl, Al- Isro, Al- Hajj, dan masih banyak lagi ayat-ayat al-Qur’an lainnya. Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri yang menandakan Al- Makiyyah, seperti :

1.      Kata-kata atau kalimat yang dipergunakan

Ada beberapa hal yang terkait dengan kata-kata atau kalimat yang menjadi ciri dari ayat-ayat Al-Qur’an yang diturunkan di Mekkah (Al- Makkiyyah), di antaranya :

a.       Memiliki ayat atau suku kata yang pendek-pendek,

b.      Kata-kata yang dipergunakan dalam ayat tersebut sangat mengesankan (bersajak / penuh dengan syair serta ungkapan perasaan

c.       Kalimat yang dipergunakan juga tergolong fasih dan baligh

d.      Banyak qasam, tasybih, dan amtsal.

e.       Gaya bahasa yang dipergunakan jarang sekali bersifat kongkrit maupun realistis materialis

f.       Di dalam setiap surat terdapat lafadz kalla dan ya ayyuhannass.

 

2.      Kandungan atau isi

Selain beberapa ciri di atas, kita juga bisa mengetahui ayat-ayat Al- Makiyyah dengan melihat dan memperhatikan dari isi yang terkandung di dalam surat atau ayat-ayat teresebut, seperti :

a.       Ayat-ayat Al-Qur’an yang diturunkan di Mekkah berisikan tentang ajakan untuk bertauhid, beribadah kepada Allah SWT, serta meninggalkan segala bentuk peribadatan kepada yang selain Allah SWT

b.      Ayat-ayat Al- makiyyah juga mengisahkan tentang para nabi dan kehidupan umat-umat terdahulu,

c.       Pembuktian tentang risalah Allah SWT,

d.      Kebenaran akan adanya hari kebangkitan dan hari pembalasan,

e.       Kedatangan hari kiamat dan segala kengeriannya,

f.       Penjelasan tentang surga dan segala kenikmatannya, serta neraka dan segala siksaannya.

g.      Argumentasi yang ditujukan untuk orang-orang musrik yaitu dengan mempergunakan bukti-bukti rasional serta ayat-ayat kauniyah.

 

B.     Ayat Madaniyyah

Ini merupakan wahyu dari Allah SWT kepada umatnya dalam bentuk ayat atau surat-surat yang diturunkan oleh Allah SWT tepatnya ketika Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam telah berhijrah ke Madinah. Beberapa surat-surat dalam Al-Qur’an yang tergolong sebagai Al- Madaniyyah di antaranya adalah QS. Al- Baqarah, QS. An-Nisa’, QS. Ali Imron, QS. Al- Maidah, QS. At- Taubah, QS. Al- Hujurat, dan beberapa surat lainnya.

Adapun ciri-ciri dari ayat atau surat yang tergolong Al- Madaniyyah di antaranya adalah :

1.      Kata-kata atau kalimat yang dipergunakan

a.       Ayat atau surat-surat yang tergolong Al- Madaniyyah mempergunakan kata-kata atau kalimat yang bermakna mendalam, kuat, dan juga kokoh.

b.      Mempergunakan kalimat-kalimat ushul serta ungkapan syariah.

c.       Terkandung seruan “Ya ayyuhalladzina aamanuu”

d.      Ayatnya panjang-panjang dan menggunakan gaya bahasa yang dapat menjelaskan tujuan dari ayat tersebut serta dapat memantapkan syariat,

2.      Kandungan atau isi

a.       Di dalamnya berisikan tentang kewajiban bagi setiap makhluk serta sanksi-sanksinya, seperti perintah untuk beribadah serta beramal sholeh, perintah untuk berjihad, perintah kepada ahli kitab untuk masuk islam, perintah untuk berdakwah, dan lain sebagainya

b.      Di dalam setiap surat yang tergolong Al- Madaniyyah disebutkan tentang orang-orang munafik, kecuali dalam QS. Al- Ankabut.

c.       Di dalam surat yang tergolong Al- Madaniyyah terdapat dialog yang terjadi dengan para ahli kitab

d.      Berisi tentang hukum dan perundang-undangan

 

C.     Perbedaan ayat makkiyah dan madaniyah

Penting bagi kita sebagai umat muslim untuk mengetahui perbedaan antara ayat-ayat Al-Qur’an yang diturunkan di Mekkah dan ayat-ayat yang diturunkan oleh Allah SWT di Madinah. Mengapa demikian? Ada beberapa alasan, di antaranya :

1.      Agar kita dapar lebih memahami ayat-ayat Al-qur’an dan dapat mentafsirkannya dengan tafsiran yang benar, meskipun pada dasarnya yang menjadi pegangan adalah pengertian umum dari lafadz tersebut.

2.      Membantu kita untuk bisa lebih meresapi gaya bahasa dalam Al-Qur’an serta dapat mempergunakannya di dalam berbagai metode berdakwah untuk menuju jalan yang diridhoi Allah SWT.

3.      Membantu kita untuk mengetahui mana saja ayat Al-Qur’an yang turun lebih dulu dan yang turun selanjutnya.

4.         Dapat membantu kita untuk mengetahui dan lebih memahami tentang sejarah pensyariatan hukum-hukum islam

5.         Dapat meningkatkan keyakinan kita kepada Allah SWT, khususnya terhadap kesucian, kemurnian, serta keaslian Al-Qur’an.

 

19 komentar:

  1. Dwi Rahma Islami
    Bisa dibuka pak

    BalasHapus
  2. Ajeng dyah safitri
    Iya pak bisa masih mencatat

    BalasHapus
  3. Dwi Rahma Islami (12 Aphp 1)

    Pak kan kalimat yang digunakan untuk surah al-makkiyah salah satunya kalimat fasih dan baligh. Maksudnya kalimat yang baligh itu apa?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalimah fashihah yaitu apabila terhindar dari sukar diucapkan, sukar dimengerti.
      Balaghah menurut Bahasa adalah sampainya sesorang kepada tujuan yang hendak dicapainya artinya ma’nanya jelas, ungkapannya fasih, sesuai tempat dan keadaan orang yang diajak bicara.

      Hapus
    2. Banyak qasam, tasybih, dan amtsal.

      Kalau ini apa maksudnya pak?

      Hapus
    3. Qasam atau sumpah ini digunakan untuk mengukuhkan dan meyakinkan pesan yang akan disampaikan Allah dalam Al qur’an
      Tasybih berarti tasmtsil (تَمْثِيْلٌ) yang artinya penyerupaan atau perumpamaan. Maksudnya adalah suatu perkara bersekutu dengan yang lainnya dalam satu sifat atau lebih dengan menggunakan perantara
      Amtsal adalah menyerupakan dengan sesuatu yang lain dalam hal hukumnya, dan mendekatkan sesuatu yang bersifat abstrak dengan yang bersifat indrawi atau menganggap yang satu sebagai yang lain

      Hapus