Modul XII,5,4 Akhlaq Yang Terpuji ( Adil dan Ridlo)
AKHLAK YANG TERPUJI
Standar
Kompetensi : Membiasakan perilaku terpuji.
Kompetensi
Dasar : -
Menyebutkan pengertian perilaku adil dan ridlo.
- Menyebutkan contoh-contoh perilaku adil, ridlo dan beramal sholeh.
- Membiasakan perilaku adil dan ridlo dalam
kehidupan sehari-hari.
Alokasi waktu :
4 jam pelajaran
Pelaksanaan : TM ke 11 dan
12
A. Pendahuluan
Perbedaan sikap dan tingkah laku
antara manusia dengan binatang adalah adanya akhlak. Akhlak terpuji
(Al-Akhlakul-Mahmudah) merupakan kedali kehidupan seluruh umat manusia di
dunia. Apabila manusia mempunyai akhlak yang sesuai dengan Al-Qur’an dan Sunnah
Nabi, niscaya kehidupannya menjadi baik. Selain itu, dengan akhlak manusia akan
mampu menyelesaikan tugas kekholifahannya dengan baik pula.
Berdasarkan obyek / sasarannya akhlak dibagi
dalam empat macam
a. Akhlak terhadap Allah, di
antaranya adalah : c. Akhlak
terhadap diri sendiri.
1) Mentauhidkan-Nya 1)
wira’i
2) Ridlo 2)
qona’ah
3) Ikhlas 3)
optimis
4) Tawakkal 4)
sabar
b. Akhlak terhadap sesama manusia diantaranya : d. Akhlak terhadap lingkungan :
1) tawadlu’ (rendah hati) 1)
peduli
2) adil 2)
melestarikan
3) hormat 3)
memanfaatkan dengan bijak.
4) kasih sayang 4)
membudidayakan
Dalam
bab ini akan dibahas akhlak terpuji : adil, ridlo, sabar, wara’, dan qona’ah.
B. Adil
Adil adalah menempatkan sesuatu pada
tempatnya. Contohmya, membuang sampah pada tempatnya; menghukum orang yang
bertindak pidana dan lain-lain. Dalam pengertian yang lain, adil adalah
memberikan hak orang lain sesuai dengan haknya tanpa mengurangi sedikitpun.
Dalam hal memutuskan perkara adil adalah tidak berlaku berat sebelah. Lawan
kata adil adalah dholim (aniaya).
Berlaku adil merupakan salah satu
sendi kehidupan bermasyarakat. Setiap anggota masyarakat menghendaki
terciptanya keadilan demi menjamin kehidupan yang harmonis. Sedemikian penting
tiap Jum’ah khotib selalu menyerukan berbuat adil dengan membacakan QS.An-Nahl
/16: 90
¨bÎ) ©!$# ããBù't ÉAôyèø9$$Î/ Ç`»|¡ômM}$#ur Ç!$tGÎ)ur Ï 4n1öà)ø9$# 4sS÷Ztur Ç`tã Ïä!$t±ósxÿø9$# Ìx6YßJø9$#ur ÄÓøöt7ø9$#ur 4
öNä3ÝàÏèt öNà6¯=yès9 crã©.xs? ÇÒÉÈ
“ Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu)
Berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah
melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi
pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran”.
Setiap orang harus berbuat adil.
Akan tetapi sikap adil bagi penguasa jauh lebih ditekankan. Karena jika
penguasa tidak berlaku adil, dampak buruknya bagi kehidupan masyarakat akan
sangat besar. Berlaku adail adalah tanda ketaqwaan seseorang. Artinya, orang
yang ketaqwaannya tinggi akan semakin adil, begitu juga sebaliknya. Allah
berfirman dalam QS. Al-Maidah : 8
$pkr'¯»t
úïÏ%©!$#
(#qãYtB#uä
(#qçRqä.
úüÏBº§qs%
¬!
uä!#ypkà
ÅÝó¡É)ø9$$Î/
( wur
öNà6¨ZtBÌôft
ãb$t«oYx©
BQöqs%
#n?tã
wr&
(#qä9Ï÷ès?
4 (#qä9Ïôã$#
uqèd
Ü>tø%r&
3uqø)G=Ï9
( (#qà)¨?$#ur
©!$#
4 cÎ)
©!$#
7Î6yz
$yJÎ/
cqè=yJ÷ès?
ÇÑÈ
“Hai orang-orang yang beriman hendaklah
kamu Jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi
saksi dengan adil. dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum,
mendorong kamu untuk Berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih
dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha
mengetahui apa yang kamu kerjakan”. QS.
Al-Maidah : 8
Berlaku
adil harus diterapkan kepada siapapun tanpa membedakan suku bangsa, agama atau
status sosial. Bahkan berlaku adil harus diterapkan sekalipun pada diri
sendiri, keluarga maupun kerabat, sebagai mana dfirman Allah QS.An-Nisa’: 135
$pkr'¯»t tûïÏ%©!$# (#qãYtB#uä (#qçRqä. tûüÏBº§qs% ÅÝó¡É)ø9$$Î/ uä!#ypkà ¬! öqs9ur #n?tã öNä3Å¡àÿRr& Írr& ÈûøïyÏ9ºuqø9$# tûüÎ/tø%F{$#ur 4
bÎ) ïÆä3t $ÏYxî ÷rr& #ZÉ)sù ª!$$sù 4n<÷rr& $yJÍkÍ5 (
xsù (#qãèÎ7Fs? #uqolù;$# br& (#qä9Ï÷ès? 4
bÎ)ur (#ÿ¼âqù=s? ÷rr& (#qàÊÌ÷èè? ¨bÎ*sù ©!$# tb%x. $yJÎ/ tbqè=yJ÷ès? #ZÎ6yz ÇÊÌÎÈ
“ Wahai orang-orang yang beriman, jadilah
kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah
biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. jika ia[361]
Kaya ataupun miskin, Maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu
mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. dan jika kamu
memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, Maka Sesungguhnya Allah
adalah Maha mengetahui segala apa yang kamu kerjakan”. QS.An-Nisa’: 135
Pentingnya
keadilan diterapkan bagi masyarakat, bila mana ada pihak yang merasa didholimi
dengan cara diperlakukan secara tidak adil, maka akan menimbulkan gejolak.
Bilamana ada segelintir orang memperoleh kemudahan, sementara banyak orang yang
mendapat kesulitan, maka masyarakat tersebut
akan terbawa dalam suasana konflik. Perasaan frustasi akan melanda dan akan
melahirkan keresahan masyarakat yang dapat berubah menjadi kerusuhan.
Ketidak
adilan atau kedholiman dalam bentuk apapun, akan merusak sendi-sendi kehidupan
masyarakat yang harmonis. Dalam suasana kedholiman, biasa saja setiap orang
berusaha mendholimi orang lain. Pada saat itulah bangsa dan negara menjadi
rapuh dan akhirnya terpuruk pada kodisi yang menyedihkan. Oleh karena itu,
keadilan tidak bisa lagi ditawar keberadaannya dan harus diterapkan disetiap
sendi kehidupan.
C.
RIDLO
Menurut
bahasa, ridlo artinya rela, sedangkan menurut istilah ridlo adalah menerima
segala sesuatu yang terjadi ( kehendak Allah ) dengan senang hati. Oleh karena
itu ia tidak menentang hukum atau ketentuan Allah swt. Dan dengan senang
melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Allah akan ridlo kepada
kita, bilamana kita ridlo kepada Allah. Sebagaimana firman-Nya :
zÓÅ̧
ª!$#
öNåk÷]tã
(#qàÊuur
çm÷Ztã
4 y7Ï9ºs
ô`yJÏ9
zÓÅ´yz
¼çm/u
ÇÑÈ
“
Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepada-Nya. yang demikian itu
adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya”. QS. Al-Bayyinah : 8
Dalam satu cerita disebutkan, Nabi
Musa as pernah memohon, “Ya Tuhan, tunjukkanlah diriku pada perbuatan yang apa
bila saya kerjakan, Engkau ridlo kepadaku?” Allah swt berfirman :” Engkau tidak
akan mampu mengerjakan hal itu”. Nabi Musa as menjatuhkan diri bersujud dan
berdoa. Setelah itu Allah berfirman:” Wahai Putra Imron, Aku akan ridlo apabila
Engkau ridlo terhadap keputusan-KU”.
Diceritakan bahwa Umar bin Khoththob menulis surat kepada Abu Musa
Al-Asy’ari, “. . . bahwa segala kebaikan terletak di dalam keridloan. Maka jika
engkau mampu, jadilah orang yang ridlo; jika tidak mampu, jadilah orang yang
sabar”.
D. Sabar
Menurut Amr bin Utsman, yang
dimaksud sabar adalah tetap bersama Allah swt dalam menerima cobaan-Nya dengan
lapang dada dan senang hati
Dari Aisyah ra diceritakan bahwa Rosulullah saw
bersabda :إنّ الصَبْرَ
عِـنْدَ الصَّدْمَةِ اْلأوْلى
Artinya
: “Sabar yang sempurna adalah pada pukulan (saat menghadapi cobaan) yang
pertama”.
Nabi Muhammad saw membagi sabar
menjadi tiga macam, yaitu :
a. الصبر على المصيبة
artinya sabar di dalam menghadapi musibah.
b. الصبر على الطــاعة artinya sabar didalam menjalankan kethoatan.
c. الصبر على المعصية
artinya sabar di dalam menahan diri untuk tidak maksiat
Ustadz Abu Ali Ad-Daqoq mengatakan,” Hakikat sabar
adalah menghindarkan diri dari cobaan dan menerima apa-apa yang telah
menimpanya.
Dalam sebagian hadits disebutkan bahwa orang-orang
fakir yang sangat sabar adalah tamu-tamu Allah swt di hari kiamat.
Kesabaran merupakan salah satu kunci sukses dalam
perjuangan meraih cita-cita. Allah memerintahkan agar senantiasa bermohom
pertolongan dengan berlaku sabar dan sholat :
$ygr'¯»t
z`Ï%©!$#
(#qãZtB#uä
(#qãYÏètGó$#
Îö9¢Á9$$Î/
Ío4qn=¢Á9$#ur
4 ¨bÎ)
©!$#
yìtB
tûïÎÉ9»¢Á9$#
ÇÊÎÌÈ
“Hai orang-orang yang beriman, Jadikanlah
sabar dan shalat sebagai penolongmu[99], Sesungguhnya Allah beserta orang-orang
yang sabar”. QS. Al-Baqoroh :153.
E. Waro’ (Wira’i)
Waro’ berarti menjauhkan diri dari
segala dosa. Wara’ juga berarti menghindarkan diri dari sesuatu yang dapat
memalingkan dari ingat kepada Allah swt. Wara’ terdiri dari empat derajat,
yaitu :
a. Waro’ul udul, yaitu meninggalkan sesuatu yang
dilarang agama ( haram ).
b. Waro’ush-sholihin, yaitu meninggalkan sesuatu
yang syubhat ( diragukan akan kehalalannya ).
c. Waro’ul muttaqin, yaitu meninggalkan sesuatu
yang dapat melalaikan ingat kepada Allah swt.
d. Waro’ush-shiddiqin, yaitu meninggalkan sesuatu
yang tidak penting walaupun halal atau mengambil yang halal ketika sampai pada
saat yang penting.
Rosulullah saw bersabda : مِنْ حُسْنِ إسْلامِ المَرْءِ
تَرْكُهُ مَا لا يَعْنِـيْهِ
“Sebagian dari kesempurnaan Islam seseorang
adalah meninggalkan sesuatu yang tidak berarti”.
كُنْ وَرَعًا تكُنْ أعْـبَدَ النـَاسِ،
وَكن قانعا تكن أشكر الناس، و أحبّ للناس ما تحبّ لنفسك تكن
مؤمنا،وأحسن مجاورة من جاورك تكن
مسلما،وأقلل الضّحك، فإنّ كثرةالضحك تميت القلب
“Jadilah orang yang wira’i, engkau akan menjadi orang
yang paling beribadah diantara manusia, Jadilah orang yang qonaah,maka engkau
akan menjadi orang yang paling bersyukur diantara manusia,
Cintailah orang lain sebagaimana engkau mencintai diri
sendiri, maka engkau akan menjadi orang mu’min yang baik, Dan berbuatlah baik
kepada tetanggamu, maka engkau akan menjadi orang Islam yang baik.
Sedikitkanlah tertawa, karena banyak tertawa akan mematikan
hati”.HR.Al-Baihaqi.
F. Qona’ah
Menurut
Abu Abdillah bin Khofif, Qona’ah adalah meninggalkan angan-angan terhadap
sesuatu yang tidak ada dan menganggap cukup dengan sesuatu yang ada.
Seorang
ulama ditanya :”Siapakah orang yang paling qona’ah ?” Kemudian dijawab,”Orang
yang selalu memberikan pertolongan, meskipun kekayaannya sedikit”.
Menurut
suatu pendapat, Allah swt meletakkan lima hal ke
dalam lima
tempat :Kemuliaan dalam ketaatan. Kedua, kehinaan dalam kemaksiatan. Ketiga,
kehebatan dalam melaksanakan sholat malam. Kebijaksanaan dalam hati yang
kosong. Kelima, kekayaan dalam qona’ah.
Dengan
qona’ah maka seseorang akan mampu bersikap :
a. Bersyukur apabila berhasil dalam usaha dan jauh dari
sifat sombong.
b. Bersabar dan lapang dada ketika gagal dan jauh dari
sifat frustasi.
c. Memiliki hati yang tentran dan damai.
d. Merasa berkecukupan.
e. Jauh dari sikap rakus dan tamak.
f. Menyadari bahwa kaya dan miskin bukan terletak pada
harta, tetapi pada hati.
g. Menyadari bahwa harta berfungsi sebagai bekal ibadah.
----ooo000ooo----
Sholawat Nariyah :
اللهم صلّ صلاة كاملة و سلّم سلامًا
تامًّا على سيّدنا محمّد الذى تنحلّ به العقد وتنفرج به الكربُ وتقضى به الحوائج و
تنال به الرّغائب و حسن الخواتم و يستقى الغمام بوجْهه الكريم و على أله و صحبه فى
كلّ لمحة و نفسٍ بعدد كلّ مَعْلوْمٍ لك يا ربّ العالمين
“Ya Allah limpahkanlah rahmat yang sempurna
dan kesejahteraan yang sempurna kepada Junjungan kita Nabi Muhammad saw yang
menjadi sebab terlepasnya sesuatu yang mengalami jalan buntu, terbukanya
kesempitan, dipenuhi semua hajat, diperolehnya semua pemberian,serta khusnul
khotimah dan diturunkannya hujan lantaran keagungan beliau.. dan begitu pula
limpahkan rahmat kepada keluarga dan shohabat beliau disetiap kedipan mata dan
hembusan nafas dengan bilangan semua yang Engkau ketahui, Wahai Dzat yang
menguasai seluruh alam !”
Tugas
Kelompok :
Diskusikan
dengan kelompok serta simpulkan, “ Apa kebalikan / lawan dari sikap adil,
ridlo, sabar, wara’, dan qona’ah” dan berilah penjelasan singkat !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar