A. Pengertian Toleransi
Diantara ajaran bermasyarakat yang penting dalam agama Islam adalah perintah untuk
menerapkan sikap toleransi. Bersikap toleransi adalah menciptakan rasa nyaman
dalam hidup berdampingan bersama penganut agama lain, sehingga masing-masing
dapat menerapkan ajaran agamanya.
Islam
mewajibkan pada umatnya untuk mendakwahkan agamanya, tetapi melarang memaksakan
untuk mengikutinya kepada orang lain.
Sebab keyakinan pada hakikatnya merupakan hidayah dari Alloh swt, sekalipun
seseorang harus mengupayakan pada dirinya sendiri.
}§ø©9 øn=tã
óOßg1yèd £`Å6»s9ur
©!$# Ïôgt
ÆtB âä!$t±o
3
QS.Al-Baqoroh/2:272 “bukanlah kewajibanmu
menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi
petunjuk (memberi taufiq) siapa yang dikehendaki-Nya”.
B. Batasan
Obyek Toleransi
Sebagaimana telah disebutkan bahwa toleransi beragama
sebenarnya lebih dapat diterapkan dalam urusan sosial kemasyarakatan. Hal ini
telah dicontohkan Nabi Muhammad saw ketika berinteraksi dengan orang-orang non
muslim.
Pernah dikabarkan bahwa Asma; putri Abu Bakar ra
menolak bertemu ibunya yang nonmuslim. Peristiwa itu sampai ke telinga
Rosulullah saw maka beliau memerintahkan Asma’ supaya menemui dan menghormati
ibunya tersebut sekalipun dia berstatus non muslim. Hal ini sama juga ketika
Nabi saw dan para shohabat sedang berkumpul, ada sekelompok orang Yahudi lewat
memebawa jenazah. Maka Rosulullah saw berdiri untuk memberi penghormatan kepada
jenazah yang lewat. Lalu salah seorang shohabat berkata .”Wahai Rosulullah,
bukankah mereka adalah orang Yahudi ?” Rosulullah menjawab, “Bukankah mereka
juga manusia ?”
Namun ketika menyangkut urusan keyakinan dan
peribadatan, maka toleransi agama tidak boleh lagi diterapkan. Tidak boleh
mencampuradukkan antara ajaran agama yang satu dengan yang lainnya. Allah swt
telah berfirman yang tercantum dalam QS.Al-Kafirun / 109:1-6 berikut ini:
ö@è%
$pkr'¯»t
crãÏÿ»x6ø9$# ÇÊÈ Iw ßç6ôãr& $tB
tbrßç7÷ès?
ÇËÈ Iwur óOçFRr&
tbrßÎ7»tã !$tB ßç7ôãr& ÇÌÈ Iwur O$tRr& ÓÎ/%tæ
$¨B
÷Lnt6tã
ÇÍÈ Iwur óOçFRr&
tbrßÎ7»tã !$tB ßç6ôãr& ÇÎÈ ö/ä3s9 ö/ä3ãYÏ
uÍ<ur ÈûïÏ
ÇÏÈ
óOçFRr&
|
wur
|
ÇËÈ brßç7÷ès?
|
$tB
|
ßç6ôãr&
|
Iw
|
ÇÊÈcrãÏÿ»x6ø9$#
|
$pkr'¯»t
|
@è%
|
kalian
|
Dan tidak
|
kalian sembah
|
apa
|
Aku menyembah
|
tidak
|
org-org yg kafir
|
wahai
|
Katakanlah
|
ÇÍÈ
|
Lnt6tã
|
$¨B
|
Î/%tæ
|
$tRr&
|
wur
|
ßÇÌÈ ç7ôãr&
|
!$tB
|
brßÎ7»tã
|
|
kalian sembah
|
apa
yang
|
penyembah
|
aku
|
Dan tidak
|
aku sembah
|
apa yang
|
penyembah
|
ÇÏÈ ûïÏ
|
َÍ<َr
|
ö/ä3ãYÏ
|
/ä3s9
|
ُÇÎÈ ç7ôãr&
|
$tB
|
brßÎ7»tã
|
ْOçFRr&
|
wur
|
agamaku
|
& bagiku
|
agama kalian
|
bagi
kalian
|
aku sembah
|
apa yang
|
penyembah
|
kalian
|
dan tidak
|
1.
Katakanlah: "Hai orang-orang kafir, 2. aku tidak akan menyembah apa yang
kamu sembah. 3. dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. 4. dan aku
tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, 5. dan kamu tidak pernah
(pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. 6. untukmu agamamu, dan
untukkulah, agamaku."
Hal ini
sebagaimana yang dicontohkan Rosulullah saw , dimana beliau dengan teguh telah
mempertahankan kemurnian ajaran tauhid ketika diajak kompromi oleh orang-orang
kafir Quroisy dalam beribadah. Demikian Islam mengajarkan toleransi dan
memberikan kebebasan kepada setiap orang untuk memeluk agama. Allah sendiri
berfirman QS.Al-Baqoroh/2:256 :
Iw on#tø.Î)
Îû ÈûïÏe$!$#
( s% tû¨üt6¨?
ßô©9$# z`ÏB
ÄcÓxöø9$# 4
`yJsù öàÿõ3t
ÏNqäó»©Ü9$$Î/ -ÆÏB÷sãur
«!$$Î/ Ïs)sù
y7|¡ôJtGó$# Íouróãèø9$$Î/
4s+øOâqø9$# w
tP$|ÁÏÿR$# $olm;
3 ª!$#ur ììÏÿx
îLìÎ=tæ ÇËÎÏÈ
256. tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam);
Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. karena itu
Barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut[162] dan beriman kepada Allah, Maka
Sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang Amat kuat yang tidak
akan putus. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.
[162] Thaghut
ialah syaitan dan apa saja yang disembah selain dari Allah s.w.t.
C.
Menyikapi Perbedaan
Dalam pergaulan
bermasyarakat kadang perbedaan menyeruak ke dalam pembicaraan. Untuk menyikapi
keadaan yang demikian Allah swt mengajarkan dengan firman-Nya :
-QS.Yunus/10:40-41
Nåk÷]ÏBur `¨B
ß`ÏB÷sã ¾ÏmÎ/
Nåk÷]ÏBur `¨B
w ÚÆÏB÷sã
¾ÏmÎ/ 4
y7/uur ÞOn=÷ær&
tûïÏÅ¡øÿßJø9$$Î/ ÇÍÉÈ bÎ)ur x8qç/¤x.
@à)sù Ík<
Í?yJtã öNä3s9ur
öNä3è=yJtã (
OçFRr& tbqä«ÿÌt/
!$£JÏB ã@yJôãr&
O$tRr&ur ÖäüÌt/
$£JÏiB tbqè=yJ÷ès?
ÇÍÊÈ
7/uur
|
¾ÏmÎ/
|
ß`ÏB÷sãw
|
`¨B
|
Nåk÷]ÏBur
|
¾ÏmÎ/
|
ُ`ÏB÷sã
|
ْ`¨B
|
Nåk÷]ÏBur
|
Dan Tuhanmu
|
Kepadanya
(al-qur’an)
|
tidak beriman
|
orang
|
dan dari mereka
|
Kepadanya
(al-qur’an)
|
beriman
|
orang
|
Dan dari mereka
|
öNä3è=yJtã (
|
ْNä3s9ur
|
Í?yJtã
|
Ík<
|
@à)sù
|
8qç/¤x.
|
bÎ)ur
|
ÇÍÉÈ َûïÏÅ¡øÿßJø9$$Î/
|
On=־r&
|
pekerjaan kalian
|
dan bagi kalian
|
pekerjaan-ku
|
bagiku
|
maka
katakanlah
|
mereka
mendustakanmu
|
Dan jika
|
pd
org-org yg berbuat kerusakan
|
lebih mengetahui
|
ÇÍÊÈ
|
tbqè=yJ÷ès?
|
$£JÏiB
|
ٌäüÌt/
|
$tRr&ur
|
ُ@yJôãr&
|
$£JÏB
|
bqä«ÿÌt/
|
OçFRr&
|
|
Yg kalian kerjakan
|
dari apa
|
Berlepas diri
|
dan aku
|
yg aku kerjakan
|
dari apa
|
berlepas diri
|
Kalian
|
40. di antara
mereka ada orang-orang yang beriman kepada Al Quran, dan di antaranya ada
(pula) orang-orang yang tidak beriman kepadanya. Tuhanmu lebih mengetahui
tentang orang-orang yang berbuat kerusakan. 41. jika mereka mendustakan kamu,
Maka Katakanlah: "Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. kamu berlepas
diri terhadap apa yang aku kerjakan dan akupun berlepas diri terhadap apa yang kamu
kerjakan".
-QS.Al-Kahfi/18:29
È@è%ur ,ysø9$#
`ÏB óOä3În/§
( `yJsù uä!$x©
`ÏB÷sãù=sù ÆtBur
uä!$x© öàÿõ3uù=sù
4 !$¯RÎ) $tRôtGôãr&
tûüÏJÎ=»©à=Ï9 #·$tR
xÞ%tnr& öNÍkÍ5
$ygè%Ï#uß 4
bÎ)ur (#qèVÉótGó¡o
(#qèO$tóã &ä!$yJÎ/
È@ôgßJø9$%x. Èqô±o
onqã_âqø9$# 4
[ø©Î/ Ü>#u¤³9$#
ôNuä!$yur $¸)xÿs?öãB
ÇËÒÈ
@è%urْ
|
,ysø9$#
|
ْ`ÏB
|
óOä3În/§ (
|
ْ`yJsù
|
uä!$x©
|
`ÏB÷sãù=sù
|
ْ`tBur
|
ä!$x©َ
|
öàÿõ3uù=sù 4
|
Dan
katakanlah
|
kebenaran
|
dari
|
Tuhan
kalian
|
maka barang siapa
|
Yg
menghendaki
|
maka hendaklah beriman
|
dan
barang siapa
|
Menghen-daki
|
maka ia
kafirlah
|
$¯RÎ)
|
$tRôtGôãr&
|
tûüÏJÎ=»©à=Ï9
|
#·$tR
|
َÞ%tnr&
|
ْNÍkÍ5
|
$ygè%Ï#uß
4
|
ْbÎ)ur
|
(#qèVÉótGó¡o
|
#qèO$tóã
|
sesgghnya
|
Kami
sediakan
|
bagi
org-org dlolim
|
neraka
|
meliputi
|
mereka
|
asapnya/gejo- laknya
|
Dan
jika
|
mrk
minta minum
|
Mereka
minum
|
ä!$yJÎ/َ
|
ِ@ôgßJø9$%x.
|
Èqô±o
|
onqã_âqø9$# 4
|
َ[ø©Î/
|
>#u¤³9$#
|
ْNuä!$yur
|
$¸)xÿs?öãB
|
ÇËÒÈ
|
|
dengan
air
|
Seperti logam mendidih
|
Mengha-nguskan
|
wajah
|
sejelek-jelek
|
minuman
|
dan
paling buruk
|
Tempat
istirahat
|
29
|
|
29.
dan Katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; Maka Barangsiapa
yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan Barangsiapa yang ingin (kafir)
Biarlah ia kafir". Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim
itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. dan jika mereka meminta minum,
niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang
menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang
paling jelek.
Secara
garis besar, ada dua macam perbedaan yang terjadi dalam urusan kehidupan
manusia dalam mengabdi kepada Allah swt :
1. Perbedaan Ushuliyah (Prinsip)
Perbedaan
inilah yang menghasilkan perbedaan keyakinan atau agama. Untuk masalah ini,
Allah mengutus para nabi dan rosul-Nya untuk meluruskan menuju ke jalan yang
benar. Perbedaan Ushuliyah ini hanya ada dua yaitu salah dan benar.
2. Perbedaan Furu’iyah (Cabang)
Pada perbedaan ini muncul pada
masalah-masalah yang tidak prinsip dan hanya ada pada tataran metode
penerapannya saja. Perbedaan ini akibat dari hasil ijtihad dari sumber yang
sama.
Rosulullah saw menyikapi perbedaan
pendapat yang terjadi dikalangan shohabat dengan memberikan pembenaran pada
masing-masing pihak selama masalahnya pada perbedaan furu’iyah.
Misalnya perbedaan antara dua
kelompok shohabat yangdiutus ke Bani Quroidloh .Salah satu diantara mereka
menunaikan sholat Asar di tengah perjalanan dan yang lain sholat setelah sampai
di tempat tujuan. Begitu juga sikap Nabi saw terhadap dua shohabat yang berbeda
pendapat tentang sholat dengan tayamum kerena tidak ada air, kemudian sebelum
habis waktu Asar, mendapati air. Ada
yang mengulang sholatnya dan ada yang tidak mengulang sholatnya. Kedua perilaku
shohabat sama-sama dibenarkan oleh Rosulullah saw. Demikian ajaran Islam
menajarkan bagaimana menyikapi adanya perbedaan pendapat.
Kebenaran dari Allah (agama Islam) telah jelas, yaitu :
1. Konsep ketuhanan yang simpel,
praktis dan logis (masuk akal).
2. Kitab suci Al-Qur’an,
satu-satunya kitab suci yang dipelihara Allah akan keasliannya, dengan selalu
adanya penghafal-penghafal Al-Qur’an yang tersebar di muka bumi ini.
3. Agama yang lengkap dan sempurna,
yaitu pedoman hidup yang telah diteladani oleh Nabi Muhammad saw bersama para
shohabatnya, mulai dari hal yang sekecil-kecilnya (misalnya, cara meludah) sampai mendirikan negara. Yang
meliputi tatanan keyakinan(aqidah), tata kehidupan yang bersifat
lahiriyah(syari’ah) dan tata kehidupan
yang bersifat batiniyah (akhlaq), serta yang bersifat ghoib (hakikat dan
ma’rifat)
4. Ka’bah dan kota Mekah sebagai pusat (central) ibadah dan
tempat mudiknya(hajji) umat manusia sedunia. Memang kita asalnya dari sana.
5. Bahasa Arab sebagai bahasa agama
dan bahasa pemersatu umat Islam sedunia yang kosisten sepanjang masa, artinya
seandainya Nabi Muhammad saw datang kembali ke dunia ini maka umat Islam akan
dapat bekomunikasi dengannya. Akan tetapi bila Yesus datang ke dunia maka
umatnya tak akan mampu berkomunikasi karena bahasanya telah berubah.
6. Penerus agama para nabi dan rosul
sebelumnya.
7. Mendorong kemajuan zaman, dengan
adanya kesesuaian antara agama dengan ilmu pengetahuan modern.
8. Dari umat Islam ini lahir para
pujangga yang ikut memberi saham kemajuan zaman ini.
9. Dari umat Islam ini lahir para manusia
super ( wali-wali Allah ), yang jasad mereka ketika meninggal masih dijaga
keutuhannya oleh Allah swt walaupun dalam waktu yang lampau.
10. Masyarakat Islam sangat menjaga
hubungan kekerabatan secara sistematik dan harmonis.
11. Dan masih banyak lagi.
----ooo000ooo---
Tidak ada komentar:
Posting Komentar