Nuzulul Qur'an dan m Motivasi Kemerdekaan
Al-Qur'an merupakan firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
SAW sebagai pedoman bagi manusia dalam menata kehidupan demi mencapai kebahagiaan
lahir dan batin, baik di dunia maupun di akhirat. Dalam keyakinan umat muslim,
konsep-konsep yang dibawa al-Quran selalu relevan dengan problema yang dihadapi
manusia, karena itu ia turun untuk mengajak manusia berdialog dengan penafsiran
sekaligus memberikan solusi terhadap problema tersebut di manapun mereka
berada.
Seluruh
umat muslim meyakini tanggal 17 Ramadhan 1433 H adalah yang sangat
istimewa, karena momentum diturunkan Al-Qur'an (Nuzulul Qur'an), dan
secara tidak disengaja bertepatan dengan Hari Ulang
Tahun (HUT) RepublikIndonesia ke 67, yaitu tanggal 17 Agustus
2012. Subhanallah...
Al-Qur'an merupakan firman Allah yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW sebagai pedoman bagi manusia dalam menata kehidupan demi mencapai
kebahagiaan lahir dan batin, baik di dunia maupun di akhirat. Dalam keyakinan
umat muslim, konsep-konsep yang dibawa al-Quran selalu relevan dengan problema
yang dihadapi manusia, karena itu ia turun untuk mengajak manusia berdialog
dengan penafsiran sekaligus memberikan solusi terhadap problema tersebut di
manapun mereka berada.
Perubahan struktural kondisi kebangsaan menjadi tiang penyanggah
yang kuat dari rapuhnya keyakinan (tauhid) dan robohnya nilai-nilai sosial
kemanusiaan bahkan mampu membuka bendungan ekonomi yang mensejahterakan setelah
sekian lama tersendat oleh kepentingan ideologis maupun golongan tertentu.
Artinya, bersamaan peringatan Hari Jadi Negara Indonesia dengan
Peringatan turunnya Kitab Suci Al-Qur'an tahun ini tentu mengandung nilai
tersendiri bagi bangsa dan keutuhan Negara, terlebih bagi umat muslim. Dapat
diinterpretasikan, bahwa seluruh komponen umat muslim agar secepatnya kembali
kepada petunjuk Al-Qur'an dalam hidup berbangsa dan bertanah air.
Umat muslim Indonesia sering mengalami krisis nilai-nilai etika
universal dan nilai kebangsaan karena tidak memahami Al-Qur'an secara benar.
Salah satu indikasi, terjadinya pengaburan pada batas-batas norma dan etika
yang mengakibatkan karutmarutnya krisis pemimpin bangsa. Akibatnya, masih sulit
diverifikasi dalam memberikan keterangan tentang identitas individu dalam
proses memimpin yang menunjukkan keremangan nasib bangsa secara adil dan
bijaksana.
Dalam konteks Nuzulul Qur'an, tugas kita adalah melakukan
kontektualisasi ajaran dan pesan yang terkandung dalam peristiwa nuzulul Quran.
Kita harus selalu berdampingan dengan Al-Quran dalam setiap pikiran, perkataan
dan perbuatan. Persahabatan kita dengan Al-Quran baru sebatas pragmatis dan
belum menjadi sesuatu yang harmonis sehingga Al-Quran belum membuka solusi
terhadap problem kehidupan.
Melalui momentum Nuzulul Quran dan Hari Kemerdekaan RI,
semua persoalan di negeri ini segera mendapatkan petunjuk ke jalan yang benar
dan dibangkitkan melalui perenungan para kebesaran pemimpin bangsa Negeri ini.
Peringatan dua peristiwa penting bersejarah yang jatuh pada hari yang sama itu
diharapkan mampu meningkatkan semangat keislaman sekaligus semangat Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Amin...ya robbal alaminnnnnnnnnnn…….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar