Ghara'iz (naluri-naluri) adalah bentuk jamak dari kata gharizah yang artinya naluri. Naluri atau insting adalah potensi pada diri manusia untuk cenderung terhadap sesuatu (benda) dan perbuatan.
Gharizah
adalah qadar yang diberikan langsung oleh Allah, atau bisa juga kita sebut
dengan naluri dan kebutuhan yang dimiliki oleh setiap makhluk ciptaan-Nya. jika
dalam kebutuhan jasmani jika tidak dapat dipenuhi akan menimbulkan kematian,
namun jika gharizah (naluri) ini tidak terpenuhi, tidak akan berdampak pada
kematian. Hanya saja akan menimbulkan kegelisaan dan kesempitan pada manusia.
1.
Gharizatut
Tadayyun
Naluri
beragama (Gharizatut Tadayyun). Penampakannya mendorong manusia untuk
mensucikan sesuatu yang mereka anggap sebagai wujud dari Sang Pencipta, maka
dari itu dalam diri manusia ada kecenderungan untuk beribadah kepada Allah,
perasaan kurang, lemah dan membutuhkan kepada yang lainya. Hanya saja diantara manusia banyak yang
keliru dalam rangka memenuhi kebutuhan naluri yang satu ini.
Contohnya
diantara manusia ada yang menyembah patung-patung berhala, mensucikan atau
mengagung-agungkan pohon keramat, dijawa ada khurafat “Dewi Sri, Nyi roro
kidul”,mensucikan batu akik yang dipercaya dapat menolong dalam kesusahan,
mensucikan kuburan-kuburan nenek moyang yang dipercaya dapat mengabulkan
permohonan lebih cepat, mensucikan keris dan pusaka-pusaka jaman dahulu yang
dipercaya memiliki kekuatan sakti untuk keselamatan, menyembah sesama manusia
dan lain-lain.
2.
Gharizatul
Baqa
Naluri
mempertahankan diri (Gharizatul Baqa). Penampakanya mendorong manusia untuk
melaksanakan berbagai aktivitas dalam rangka melestarikan kelangsungan hidup.
Contohnya pada kehidupan sehari-hari adalah naluri untuk mempertahan diri dari
ancaman luar seperti binatang buas, penjahat, atau hal-hal lain yang mengancam
dirinya. Bentuk dari pertahanan dirinya adalah saat timbul rasa untuk melawan
ataupun melarikan diri dari setiap bahaya agar tetap bertahan hidup.
Untuk
lebih jelasnya seperti pada saat menghadapi anjing maka secara spontan kita
akan mengambil batu disekitar untuk melawan atau memilih melarikan diri dengan
berlari sekencang-kencangnya demi keselamatan diri. Pada saat melawan penjahat,
jika merasa memiliki kemungkinan menang maka kita akan bertahan dan
menghadapinya namun pada saat tidak ada kemungknan untuk menang, kita akan
memilih untuk mundur atau menyerah agar tidak tersakiti. Hal itu juga merupakan
bentuk dari pertahanan diri untuk kelangsungan hidup.
Contoh
lain yakni pada saat mempertahankan pendirian atau argumen dalam forum diskusi
untuk melindungi kepentingan diri atau bersama, terutama jika itu berkaitan
dengan hal hal yang menyangkut kelangsungan hidup kedepannya.
3.
Gharizatun
nau’
Naluri
melangsungkan keturunan (Gharizatun nau’). Penampakanya akan mendorong manusia
melangsungkan jenis manusia. Sebagai penampakan dari naluri ini, manusia
memiliki kecenderungan seksual, rasa kebapakkan, rasa keibuan, cinta pada
anak2, cinta pada orang tua, cinta pada orang lain dan lain-lain.
Contohnya
pada kehidupan sehari-hari adalah seorang ayah yang bekerja keras untuk
menghidupi keluarganya, seorang ibu yang sangat menyayangi dan melindungi
anakanaknya. Seorang laki-lak yang memiliki perasaan suka pada lawan jenis.
Adanya naluri ini telah banyak diisyaratkan dalam Al-Quran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar