Sabtu, 22 September 2012

“ LIMA PERKARA PENYEJUK HATI “





Terapi Penyakit Hati
Oleh : Ustadz Ali Saman Hasan LC,.

Alhamdulillah atas segala karunia dan nikmat Allah Subhananu wataala kepada kita semua , sehingga rasa syukur kita tidak pernah terhentikan dari lisan kita untuk bertahmid “ alhamdullilah , bertasbih “ subhanaAllah” , dan kita semua tidak mampu untuk mendatangkan suatu kenikmatan walau sekecil lalat sekalipun “: La haula wala kuwata illa billah “ .Maka kenikmatan yang mana yang kita ingkari ? karunia yang manakah yang kita dustakan ? semua datangnya dari Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang “ Ar Rahmah” dan Ar Rahim .
Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SholAllahu Alaihi Wasalam , keluarganya, dan para sahabat yang mengikuti beliau sampai akhir hidup mereka . tanpa mereka tidak mungkin kita bisa menghirup indahnya Islam dan nikmatnya Iman seperti yang mereka pernah dapatkan dimasa rasulloh dan generasi terbaik yang pernah disanjung dan dipuji Allah SWT, dalam al Qur’an N al karim , “ kalian adalah sebaik-baik generasi yang dilahirkan untuk umat manusia ini “ . .
Apabila kita perhatikan dan cermati kehidupan umat manusia sekarang ini maka kita akan mendapatkan dan mendengarkan beberapa keanehan, kajanggalan , keterpurukan, bencana alam , masalah-masalah sosial, ekonomi dan segala macam derita dan selalu dialami oleh umat Islam sekarang ini . merupakan sunnatullah bahwa hal-hal tersebut diatas terjadi maka semua orang akan mengalaminya baik itu muslim ataupun orang kafir.Allah SWT telah menggambar hal ini dalam firman Nya :

)) ظهر الفساد في البر والبحر بما كسبت أيدي الناس )) الروم 41

“ Telah muncul kerusakan di bumi dan di lautan dengan sebab tangan / ulah manusia “ Arrum- 41.
Akibat ulah tangan manusia dengan berbagai macam cara yang cepat atau lambat dengan akibat bumi dan lauatan akan semakin rusak. Bencana alam yang menimpa bangsa ini silih berganti bardatangan membuat orang bosan akan kehidupan ini atau alam pun ikut bosan dengan manusia. Kedangkala keimanan yang lemah dho’ful Iman akan menjadikan mereka berputus asa, berburuk sangka, beranggapan negatif kepada AL Khaliq Allah Swt, betapa hinanya mereka lebih hina dari pada orang kafir qurasy yang tinggal di Mekah sebelum datangnya risalah nabi Muhammad Saw, kondisi mereka lebih baik dari orang-orang yang bersuudzon dan berbuat negatif kepada Allah SWt ketika ada musibah. Orang kafir qurasy melupakan akan karunia Allah Swt ketika mereka mendapatkan keluasan rizki, anak, dan kedudukan tetapi apabila datang kepada mereka bencana mereka khusu’ meminta kepada Allah mereka tidak menyekutukanNya dengan Al Lath, Uzza, dan Manath nama-nama sesebahan mereka yang ada disekitar ka’bah.
Umat Islam yang terkenal mayoritas di negri ini , sebetulnya membutuhkan seorang dokter specialis yang akan menyembuhkan penyakit mereka, jumlah yang besar dan gemuk ini ternyata sudah terjangkit penyakit hati , rasa su’udzon, lemah iman, syirik kepada Allah, deman maksiat, mengikuti hawa nafsu, mengikuti jejak syaitan dan lainnya menjadikan hati mereka sakit sehingga mereka menjadikam dunia sebagi goal setting dan dan ingin awet muda alias benci mati sebagai make up dan lipstick yang semu menjadikan semakin matinya hati seseorang. Telah diriwayatkan dari sahabat Tsauban r.a :


يوشك الأمم أن تداعى عليكم كما تداعى الأكلة إلى قصعتها فقال قائل ومن قلة يومئذ ؟ قال بل أنتم يومئذ كثير ولكنكم غثاء كغثاء السيل ولينزعن الله من صدور عدوكم المهابة منكم وليقذفن في قلوبكم الوهن فقال قائل : يا رسول الله وما الوهن؟ قال حب الدنيا وكراهية الموت . رواه أبو داود


Hampir saja umat manusia memperebutkan atas kalian seperti orang yang sedang makan memperebutkan makanan yang ada di piring besar mereka ( nampan ) , ada seorang yang bertanya , Apakah kita minorotas pada waktu itu ? kemudian Rasullah menjawab : Bahkan kalian adalah mayoritas akan tetapi kalian seperti busa lalutan , dan Allah SWT mencabut rasa takut musuh kalian dan memberikan rasa Al Wahan dalam hati kalian . “ maka seorang bertanya Wahai Rasulloh apakah al Whan itu ? Beliau menjawab : “ Cinta akan kehidupan dunia dan membenci kematian . H.r Abu Dawud.
Penyakit Al wahan inilah yang menjadi bibit unggul segala penyakit hati yang lainnya , menjadikan orang lupa akan akhirat dan sangat mencintai kehidupan yang fana ini mengabaikan yang abadi selama-lamanya diakhirat , mereka menyangka mereka akan kekal selamanya di dunia ini , melihat kiamat masih jauh dan mustahil terjadi , meramal kiamat dengan prediksi akal yang lemah . akibat dari ini semua mereka terjangkit penyakit hati dan mengkosongkan dzikir mengingat kebesaran Allah dari hati mereka , sebaliknya kalau ada dalam hati seseorang kebesaran Allah SWT mengakar dan tumbuh subur didalam hatinya dia tidak akan mungkin untuk berani berbuat kemasiatan kepada Allah SWT,mungkin selaluada yang membisikkan didalam hati kita , kalau kamu berbuat maksiat toh ampunan Allah selalu akan datang menghampirimu jngan takut dan jangan sedih teruskan saja ! subhanAllah apa mereka tidak sadar kebesaran Allah yang selalu kamu ingat dalam hati kamu justru akan menghalangi kamu berbuat kema’siatan dan orang yang berbuat maksiat justru dia mengurangi rasa kebesaran Allah yang ada di dalam hatinya. Kerincuan ini yang selalu disebarluaskan oleh kelompk sempalan Islam seperti Murjiah yang berkeyakinan bahwa kemaksiatan ataupun dosa tidak akan berpengaruh kepada iman seseorang .dan ini sangat bertentangan dengan keyakinan ahlu Sunnah wal Jamaah dalam masalah iman .
Tombo Ati “Penyembuh Penyakit Hati” :
Ibarat tubuh kita , setiap hari kita selalu mengharapkan proteksi untuk kekebalan tubuh kita . antibodi tubuh dari seluruh penyakit yang akan menyerang kita selalu kita siapkan, tombo ati yang akan meproteksi diri kita dari penyakit hati .Istilah tombo ati sudah ada dalam Islam dalam bentuk ajaran-ajaran yang riil yang diajarkan Islam melalui Nabi kita Muhammad Saw , Islam telah datang dengan kesempurnaan , Islam datang memberikan solosi tepat kepada umat agar tidak menyimpang dari garis yang lurus sirathal mustaqim, meluruskan hati manusia karena Islam adalah agama fitrah dan setiap yang lahir didunia ini berada dalam fitrah , seperti sabda nabi : Setiap yang lahir dilahirkan secara fitra, orang tuanya lah yang akan membawa mereka kedalam agama yahudi dan nashroni ( Hsr Bukhari –Muslim ). Terapi tombo ati salah satunya , suatu alunan puisi yang kerap di lantunkan oleh penda’wah islam melalui masjid , surau dan majlis-majlis ta’lim, secara turun menurun di wariskan suatu generasi kepada generasi yang dibawahnya tanpa bosan dan jemu , sudah menjadi iringan lagu ketika menina bobokan anaknya, tapi inilah kelemahan kita puisi yang besar maknanya bagi hati kita,hanya bisa kita lalui begitu saja bagaikan angin pagi yang berhembus, hanya dirasakan nyaman didengar dan dihirup tanpa penghayatan yang matang. Inilah kondisi pengajian-pengajian kita sekarang ini, hanya sebatas dongeng , cerita , bualan dan ketawaan orang dan itu yang trend sekarang ini . Amat bodoh umat ini tidak menjadikan pendahulu mereka sebagai contoh mampu menyerap Islam dengan benar dan merealisasikan dalam kehidupan setiap harinya. Mereka lebih senang kepada yang ketenaran di masyarakat meskipun dia seorang yang bodoh sekalipun tidak berilmu tentang agama ini dijadikan sebagai narasumber dalam berbagai macam urusan agama. Rasullah SAW bersabda: “

Akan datang kepada kalian suatu jaman yang penuh tipuan yang mana mereka mebenarkan orang yang berdusta , mempercayakan orang yang berbuat Khianat dan menyampingkan orang-orang yang jujur dan akan berbicara didepan kalian Ar Ruwaibidhoh , para sahabat bertanya , siapakah itu ruwaibidhoh ? nabi menjawab : Orang yang bodoh berbicara tentang urusan orang banyak .”[3]

Inilah , kondisi kita yang hakiki , mayoritas orang yang terjangkit penyakit hati ingin sembuh , namun mereka salah memilih obatnya . tombo ati akan menjawab dan menyembuhkan diri dari penderitaan ini :
1.      Baca Al Qur’an Al Karim dan maknanya:
Al Quran merupakan kalam Allah Swt dan bukan makhluq seperti kita , dan menurut prinsip Ahlu Sunnah Wal Jamaah al qur’an tidak boleh dikatakan sebagai makhluq . Imam Ahmad R.a adalah seorang Imam yang teguh memperjuangkan masalah ini sehingga beliau mendapat julukan Imam Ahlu Sunnah Wal Jamaah. AL Qur’an merupakan petunjuk bagi orang-orang yang beriman :

" الم ذلك الكتاب لا ريب فيه هدى للمتقين " البقرة 1-2

( Alif Lam Min , Kitab Al qur’an itu tidak ada keraguan didalamnya , dan merupakan petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa ) al Baqoroh 1-2.
Allah SWt telah menerangkan didalam Al Qur’an tentang cerita orang-orang pendahulu sebelum kita, menceritakan tentang penciptaan langit dan bumi , menerangkan halal dan haram, menerangkan akhlaq budi pekerti yang mulia, hukum-hukm ibadah, jejak para nabi dan rasul, balasan orang-orang yang beriman dan orang-orang kafir, menggambarkan tentang sorga dan neraka, menjadi obat hati seorang yang sakit , petunjuk bagi orang-orang yang beriman. Wajib atas umat ini untuk mengikuti dan berhukum dengan Al Qur’an dengan meruju’ hadits nabi Saw yang shohih dan benar yang diajarkan oleh beliau dan bukan memahaminya dengan akal pikiran biasa yang penuh dengan keterbatasan. :

" وأنزلنا إليك الذكر لتبين للناس ما نزل إليهم ولعلهم يتفكرون "

( Dan Kami turunkan Adz Dzikro ( Al Qur’an ) kepada engkau ( Muhammad ) agar engaku menjelaskan kepada manusia tentang apa-apa yang telah diturunkan kepada mereka supaya mereka berpikir )
Al Qur’an yang mulia tidak diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw dengan cara sekaligus, akan tetapi berangsur-angsur sesuai dengan kejadian atau merupakan jawaban problematika kehidupan yang pernah ditanyakan Nabi kepada Allah Swt selama kurang lebih 23 tahun ketika Nabi Saw berada di Makkah dan Madinah dengan disaksikan oleh sahabat-sahabat beliau .Al Qur’an yang mulia tidak diturunkan dengan sia-sia , bukan hanya sebatas bacaan wajib umat islam saja , atau di alun-alunkan dengan suara emas, dilengkingkan dengan nafas yang panjang, di lombakan dalam musabaqoh tilawah akan tetapi Islam mengajarkan kita untuk belajar memahami Al Qur’an mengahafalkan ayat-ayatnya mempelajari tafsirnya dan merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari .

" كتاب أنزلناه إليك مبارك ليدبروا آياته وليتذكروا أولوا الألباب "

( Ini adalah sebuah kitab yang kami turunkan kepada kamu dengan penuh berkah supaya mereka meperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran ))[5]
Nabi Saw bersabda :

" من قرا حرفا من كتاب الله فله به حسنة والحسنة بعشر أمثالها ولا أقول ألم حرف ولكن ألف حرف ولام حرف وميم حرف " رواه الترمذي

“ Barang siapa yang menbaca satu huruf dalam al Qur’an maka dia kan mendapatkan satu kebaikan dan satu kebaikan dengan 10 kali lipat dari yang sejenisnya, aku tidak katakan ALIF LAM MIN satu huruf akan tetapi alif satu huruf lam satu huruf min satu huruf “


2.      Mengerjakan sholat Malam ( Qiyamul Lail) :
Mendirikan dan mengerjakan sholat malam merupakan hal yang kedua , Allah SWT banyak menceritakan tentang sholat malam/ qiyamul lail ini dalam surat al Muzammil ayat 1 sampai dengan ayat yang ke 20 . sholat malam banyak sekali menyembuhkan penyakit hati dan al wahan seperti hadits yang tersebut diatas. Dengan sholat malam sesorang akan bisa memberikan banyak hal dalam kehidupannya sehari-hari , ada 4 hal yang sangat penting yang dihasilkan oleh qiyamul lail :
Akan menjadikan dia lebih khusu’ baca al Qur’an dan memahami maknanya.
Menjadikan drinya sebagai orang yang khusu’ dalam berdzkir. Menjadikan dirinya orang yang memiliki rasa tawakal kepada Allah yang tinggi. Menjadikan dirinya sebagi orang yang sabar akan cobaan dan celaan orang. Allah SWT memuji orang-orang yang melakukan qiyamul lail , didalam banyak ayat , salah satunya adalah , surat Ad Dzariyat ayat 15 – 19 : (( Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa kepa Allah SWT didalam Suga Nya yang mengalir dibawah mata air, Mereka akan mendapatkan apa yang Allah SWT berikan kepa mereka karena mereka telah berbuat baik sebelumnya, yaitu mereka sedikit sekali tidurnya karena mereka melakukan qiyamul lail )). Nabi kita juga menceritakan tentang keutamaan orang-orang yang selalu melakukan qiyamul lail seperti dalam sabda beliau berikut ini :

 عليكم بقيام الليل فإنه داب الصالحين من قبلكم وهو قربة لكم إلى ربكم ومكفرة للسيئات ومنهاة عن الإثم ))

“ Hendaklah kalian mengerjakan qiyamul lail sholat malam karena itu adalah kebiasaan orang-orang sholeh sebelum kalian dan merupakan cara untuk mendekatkan diri kepada Tuhan kalian dan bisa menggugurkan dosa-dosa kalian dan mencegah dari perbuatan dosa “

(( أتاني جبريل فقال يا محمد عش ما شئت فإنك ميت وأحبب من شئت فإنك مفارقه ، واعمل ما شئت فإنك مجزي به ، واعلم أن شرف المؤمن قيام الليل وعزه استغناءه عن الناس

“ Malaikat Jibril pernah medatangiku , maka dia berkata kepadaku : Wahai Muhammad hiduplah sesuai dengan kehendakmua karena sesungguhnya engkau akan mati, cintailah sekehendak engkau karena orang yang engkau cintai akan meninggalkan kamu , beramallah sesuka engkau karena engkau akan diberikan pahala disisinya, ketahuilah sesungguhnya kemulyaan seorang mukmin itu dikarenakan dia menjalankan qiyamul lail dan kebesarannya dengan tidak meminta kepada manusia .”
Berkata Al Hasan al Basri : “ Aku tidak pernah melihat dan mendapatkan suatu ibadah yang lebih berat rasanya dari sholat dioertengahan malam , maka dikatakan kepada beliau : Kenapa kita mendapatkan orang-orang yang melakukan tahajud itu memiliki cahaya dalam wajah mereka ? beliau menjawab: Karena mereka suka menyepikan dirinya diwaktu malam untuk bertemu dengan Allah SWT maka Allah SWT berikan cahaya memberkas dalam wajahnya..”
Tingkatan-tingkatan menjalankan Qiyamul lail :
Mengerjakannya semalam penuh seperti yang pernah dilakukan oleh salaf sholih.
Mengerjakannya dalam waktu sebagian malam saja.
Mengerjakannya dalam waktu sepertiga malam saja..
Mengerjakannya dalam waktu seperenam malam atau seperlima malam.
Mengerjakannya dalam waktu sempit sebelum masuk waktu subuh dengan jarak 4 rakaat atau 2 raakat.

3.Berkumpul Dengan Orang-orang Sholeh.
Berkumpul dengan orang-orang yang sholeh artinya bergaul dengan mereka, menjadi komunitas mereka, saling membantu sesama, layaknya kita memperlakukan mereka sebagai saudara kandung kita sendiri . bergaul dengan orang-orang yang sholeh merupakan tututan kehidupan kita sekarang ini, dengan maraknya pergaulan bebas yang semakin merebak dimasyarakat sehingga tidak jelas mana yang Al Haq dan Al Bathil dalam praktek kehidupan sehari-hari.Rasululloh Saw pernah bersabda tentang Al Jalis As Sholeh dengan al Jalis As Suu’, ibarat kita berteman dengan penjual minyak wangi dengan seoarang pandai besi.


(( عن أبي موسى الأشعري عن النبي صلى الله عليه وسلم قال : " مثل الجليس الصالح والجليس السوء كحامل المسك ونافخ الكير فحامل المسك إما أن يحذيك وإما أن تبتاع منه وإما أن تجد منه ريحا طيبة ونافخ الكير إما أن يحترق ثيابك وإما أن تجد منه ريحا خبيثة ))

“ Dari Abi Musa Al Asy’ary dari Nabi Saw beliau berkata : Perumpamaan orang yang bergaul dengan orang sholeh dan orang yang bergaul dengan seorang yang berakhlaq buruk, bagaikan bergaul dengan penjual minyak wangi/ misk , engkau akan mencobanya atau engkau akan membelinya atau engkau akan mendapatkan bau yang harum , dan orang yang bergaul dengan orang yang jelek bagaikan dia bergaul dengan pandai besi yang mungkin baju yang engakau pakai akan terkena api sehingga terbakar atau engakau mendapatkan bau yang tidak sedap melekat di badan”
Teman adalah orang yang terdekat yang paling berpengaruh dan akan mewarnai dalam kehidupan kita seperti perkataan Nabi Saw :” Seseorang itu berada didalam agama saudaranya maka hendaklah dia melihat dengan siapa dia berteman “ . Kita mungkin mengelak bahwa : Oh saya bisa menjaga diri ,banyak sekali contoh yang menerangkan sampai kita tahu burung yang ada di langit selalu bersama-sama dengan komunitasnya. Rasulloh Saw pernah menceritakan dalam sebuah hadits , bahwa seorang yang memiliki kandang kuda atau onta dan memeliharanya akan kita lihat selalu sombong mengangkat kepalanya seperti layaknya onta dan kuda yang selalu kepala diatas, namum orang yang memiliki dan menggembala kambing dia selalu menundukkan kepala bagaikan kambing yang sedang menundukkan kepalanya untuk mencari rumput dan makanan, orang yang mengendarahi mobil yangmewah berdeda dengan orang yang sedekar memiliki mobil butut , kita melihat perbedaan dalam cara berpakaian, cara jalan dan cara berdandan.
Dengan kejadian alam ini semua jelas bagi kita bahwa penggemar orang-orang sholeh akan mendapatkan faedah dan keutamaan tersendiri dan terrangkum dalam hal-hal berikut ini :
a.       Orang-orang yang sholeh akan akan selalu mengingatkan kita kepada yang benar Al Haq dan memotivasinya agar kita mecintainya
b.      Orang-orang yang sholeh selalu mengajak kita untuk mecintai kebaikan dan selalu mengajarkan untuk berbuat zuhud.
c.       Orang-orang sholeh selalu mengajarkan yang haq dan tidak pernah menjadikan keraguan dalam al haq yang kita amalkan .
d.      Orang-orang sholeh adalah wali-wali Allah dan tentara-tentara kebenaran.
e.       Orang-orang sholeh selalu menasehatkan kita agar menjauhi dosa dan menggambarkan dosa-dosa kecil besar dimata mereka apalagi dosa-dosa besar.


Penyesalan yang akan terjadi nanti apabila kita berteman dengan orang-orang yang buruk budi pekerti ( bejat akhlak), mereka semua akan berlepas diri dengan kita , mereka akan mengurusi diri mereka sendiri dihadapan Allah SWT dan untuk menolong dirinya pun tidak bisa.

4.Perbanyaklah berpuasa :
Berpuasa adalah salah satu cara mendekati diri kepa Allah SWt, dan puasa memiliki dua pengaruh yang kuat kedalam hati kita :
Puasa merupakan , amalan hati yang paling rahasia karena antara dia dengan Allah saja lah yang tahu apakah dia berpuasa ataupun tidak .
Puasa merupakan perbuatan yang akan membuat kecemburuan setan karena segal macam senjatanya tidak mampu menipunya, dalam hal ini adalah nafsu dan sahwat makan dan minum.
Puasa merupakan cara untuk melatih diri kita agar senantiasa mejalankan perintah-perintah Nya dan menjauhi larangannya.

Hadits –hadits tentang puasa :

1.(( كل عمل ابن آدم له الحسنة بعشر أمثالها إلا الصيام فغنه لي وأنا أجزي به ترك شهوته وطعامه وشرابه من أجلي للصائم فرحتان فرحة عند فطره وفرحة عند لقاء ربه ولخلوف فم الصائم أطيب عند الله من ريح المشك ))

Setiap amal anak adam adalah untuknya , kebaikan akan dilipatgandakan menjadi 10 kali lipat, kecuali puasa , puasa itu untuk KU ( Allah SWT) dan Aku sendiri yang akan menganjarnya dia telah meninggalkan sahwatnya, makanannya, minumannya karena mengharapkanku , bagi orang yang berpuasa ada dua kebahagian , yaitu ketika dia berbuka puasa dan ketika bertemu dengan Allah SWT, sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum disisi Allah dari pada bau minyak kasturi. ( H.r Nasai ).

2.عن ابن عمرو أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : الصيام والقران يشفعان للعبد يوم القيامة يقول الصيام اي رب إني منعته الطعام والشهوات بالنهار فشفعني فيه ويقول القران رب منعته النوم بالليل فشفعني فيه فيشفعان – رواه أحمد في المسند

3.      Dari Ibnu Amr bahwasannya Rasulullah Saw bersabda : Puasa dan Al Qur’an akan memberikan syafa’at pertolongan nanti di hari kiamat , maka berkatalah Asshiyam/puasa ,” Ya Tuhanku aku telah melarangnya dari makanan dan syahawat diwaktu siang hari maka berikan syafaat kepadaku untuk dia , berkata al Qur’an : Ya Tuhanku akan telah mehalangi tidurnya karena membacaku diwaktu malam maka berikanlah syafaatmu kepadaku untuk dirinya , maka keduanya memberikan syafaat. H.r Imam Ahmad dalam kitab al Musnad.
Perpanjang Dzikir Malam:
Tidak diragukan lagi setiap orang kenal dengan kata-kata dzikir dan tidak asing lagi di telinga kita , dzikir merupakan alat untuk medekatkan diri kepada Allah Swt .


(( يأيها الذين آمنوا اذكروا الله الله ذكرا كثيرا )) الأحزاب 41


(( Wahai Orang-orang yang beriman berdzikirlah kalian kepada Allah dengan dzikir yang banyak )) al Ahzab 41.


Berdzikir adalah mengingat Allah SWT dengan cara menyebut nama-nama dan sifat-sifat Allah yang mulia , dan mengikuti contoh tuntunan rasulloh Saw dalam berdzikir kepada Allah SWT. Seseorang yang tidak pernah melakukan dzikir kepada Allah SWT maka dia akan merugi di hari kiamat:


عن عائشة قالت قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ما من ساعة تمر بابن آدم لايذكر الله تعالى فيها إلا تحسر عليها يوم القيامة
.

“Dari Aisyah dia berkata , berkata Rasullah Saw : Tidaklah ada suatu waktu yang akan melewati anak adam dan dia tidak berdzikir kepada Allah SWT maka dia akan merugi dihari kiamat .”

Banyak sekali hadits –hadits Rasulloh Saw yang menerangkan tentang dzikir ini akan tetapi disana ada manfaat dan faedah penting dari dzikir itu sendiri yang saya akan ringkaskan dari kitab al adiyyah wal adzkar sebagai berikut ini :
Dzikir itu akan mendatangkan kebahagian dan kelapangan hati bagi diri kita , ketentraman , kenyamanan dan kepausan hati yang luar biasa jauh dari pada kepenatan dunia yang mebosankan ini .
Dzikir akan menghapuskan dosa-dosa dan akan menyelamatkan dia dari adzab dan sengatan api neraka. Dzikir akan mengahasilkan ganjaran dan pahala dari Allah SWT yang tidak ada pada jenis amalan lain.
Dzikir adalah adalah tanaman kita disorga kelak , sorga itu memilik tanah yang subur , dan dzikir adalah tanamannya yang akan berkembang terus.
Dzikir akan menjadi cahaya bagi diri dia di dunia ini , akan menjadi cahaya di kuburannya kelak, akan menjadi cahaya ketika kita melewati sirat mustakim.
Dzikir akan menjadikan pelakunya mendapatkan sholawat dari Allah SWT dan para malaikat Nya.
Dzikir merupakan sebab pemantapan keimanan seseorang kepada Allah SWT.
Dzikir merupakan obat penyembuh dari penyakit hati .
Dzikir akan mendekatkan sesorang kepada Allh dan kebersamaan Allah selalu ada bersama dirinya.
Mudah-mudahan dengan tombo Ati kita bisa terbebas dari penyakit-penyakit hati yang selama ini mebikin kelam hati kita dan meninggalkan noda-noda hitam yang selalu membekas didiri kita.amin




PERKAWINAN SEBAGAI PENDORONG ATAU PENGHALANG DALAM KEHIDUPAN KEAGAMAAN



         Perkawinan memainkan peran yang besar dalam kehidupan manusia, sehingga ia perlu diperhitungkan dalam membahas soal kehidupan keagamaan dan dibicarakan dalam dua aspeknya, yaitu keuntungan dan kerugiannya.
Mengetahui bahwa Allah, sebagaimana kata al-Qur'an, "Hanya menciptakan manusia dan jin untuk beribadah," maka keuntungan yang pertama dan nyata dalam perkawinan adalah bahwa para penyembah Allah menjadi makin banyak jumlahnya. Oleh karena itu, para ahli ilmu kalam telah menyusun seuntai pepatah: lebih baik tersibukkan dalam tugas-tugas perkawinan daripada dalam ibadah-ibadah sunnah. Keuntungan lain daripada perkawinan adalah sebagaimana disabdakan oleh Nabi: "Doa anak-anak bermanfaat bagi orang tuanya jika orang tuanya itu telah meninggal, dan anak-anak yang meninggal sebelum orang tuanya akan memintakan ampun bagi mereka di Hari Pengadilan." Sabda Nabi pula: "Ketika seorang anak diperintahkan untuk masuk surga, dia menangis dan berkata, "Saya tak akan memasukinya tanpa ayah dan ibu saya." Juga, suatu hari Nabi dengan keras menarik lengan baki seseorang ke arah dirinya sambil bersabda, "Demikianlah anak-anak akan menarik orang tuanya ke surga." Beliau menambahkan, "Anak-anak berkumpul berdesak-desakan di pintu gerbang surga dan menjerit memanggil ayah dan ibunya, hingga keduanya yang masih berada di luar diperintahkan untuk masuk dan bergabung dengan anak-anak mereka."
Diriwayatkan dari seorang Wali yang termasyhur bahwa suatu kali ia bermimpi bahwa Hari Pengadilan telah tiba. Matahari telah mendekat ke bumi dan orang-orang mati karena kehausan. Sekelompok anak-anak berjalan kian kemari memberi mereka air dari cawan-cawan emas dan perak. Tetapi ketika sang Wali meminta air, ia ditolak, dan salah seorang anak itu berkata kepadanya, "Tidak salah seorang pun di antara kami ini anak-anak anda." Segera setelah sang Wali bangun ia berencana untuk kawin.
Keuntungan lain dari perkawinan adalah bahwa duduk bersama dan bersikap baik terhadap istri adalah suatu perbuatan yang memberikan rasa santai kepada pikiran setelah asyik mengerjakan tugas-tugas keagamaan. Dan setelah santai seperti itu seseorang bisa kembali beribadah dengan semangat baru. Demikianlah Nabi saw. sendiri, ketika merasakan beban turunnya wahyu menekan terlalu berat atasnya, ia menyentuh istrinya Aisyah dan berkata: "Berbicaralah padaku wahai 'Aisyah, berbicaralah padaku!" Dilakukannya hal ini karena dari sentuhan kemanusiaan yang hangat itu bisa mendapatkan kekuatan untuk menerima wahyu-wahyu baru. Untuk alasan yang sama ia biasa meminta Bilal untuk mengumandangkan azan dan kadang-kadang ia juga membaui wawangian yang harum. Salah satu haditsnya yang terkenal adalah: "Saya mencintai tiga hal di dunia ini: wewangian, wanita dan penyegaran kembali dengan shalat." Suatu kali Umar bertanya kepada Nabi tentang hal-hal yang paling penting untuk dicari di dunia ini. Beliau saw. menjawab: "Lidah yang selalu berzikir kepada Allah, hati yang penuh rasa syukur dan istri yang amanat."
Keuntungan lain dari perkawinan adalah adanya seseorang yang memelihara rumah, memasak makanan, mencuci piring, menyapu lantai dan sebagainya. Jika seoran glaki-laki sibuk dengan pekerjaan-pekerjaan itu, maka ia tak bisa mencari ilmu, menjalankan perdagangannya atau melakukan ibadah-ibadahnya dengan sepatutnya. Untuk alasan ini Abu Sulaiman berkata: "Istri yang baik bukan saja rahmat di dunia ini, tetapi juga di akhirat, karena ia memberikan waktu senggang kepada suaminya untuk berpikir tentang akhirat." Dan salah satu di antara ucapan Khalifah Umar adalah: "Setelah iman, tidak ada rahmat yang bisa menyamai istri yang baik."
Tambahan lagi, perkawinan masih memiliki keuntungan yang lain, yaitu bersikap sabar dengan tetek-bengek kewanitaan - memberikan kebutuhan-kebutuhan istri dan menjaga mereka agar tetap berada di jalan hukum - adalah suatu bagian yang amat penting dari agama. Nabi saw. bersabda; "Memberi nafkah kepada istri lebih penting daripada memberi sedekah."
Suatu kali, ketika Ibnu Mubarak sedang berpidato di hadapan orang-orang kafir, salah seorang sahabatnya bertanya kepadanya: "Adakah pekerjaan lain yang lebih memberikan ganjaran daripada jihad?" "Ya," jawabnya, "Yaitu memberi makan dan pakaian kepada istri dan anak dengan sepatutnya." Waliyullah yang termasyhur Bisyr Hafi berkata: "Lebih baik bagi seseorang untuk bekerja bagi istri dan anak daripada bagi dirinya sendiri." Di dalam hadits diriwayatkan bahwa beberapa dosa hanya bisa ditebus dengan menanggung beban keluarga.
Berkenaan dengan seorang wali, diriwayatkan bahwa istrinya meninggal dan ia tak bermaksud kawin lagi meski orang-orang mendesaknya seraya berkata bahwa dengan begitu akan lebih mudah baginya untuk memusatkan diri dan pikirannya di dalam uzlah. Pada suatu malam ia melihat dalam mimpinya pintu surga terbuka dan sejumlah malaikat turun, lalu mendekatinya dan salah satu di antara mereka bertanya: "Inikah orang yang celaka yang egois itu?" dan rekan-rekannya menjawab: "Ya, inilah dia." Wali itu sedemikian terperangahnya sehingga tidak sempat bertanya tentang siapakah yang mereka maksud. Tetapi tiba-tiba seorang anak laki-laki lewat dan ia pun bertanya kepadanya. "Andalah yang sedang mereka bicarakan," jawab sang anak, "baru minggu yang lalu perbuatan-perbuatan baik anda dicatat di surga bersama dengan wali-wali yang lain, tetapi sekarang mereka telah menghapuskan nama anda dari buku catatan itu." Setelah terjaga dengan pikiran penuh tanda tanya, dia pun segera membuat rencana untuk kawin. Dari semua hal di atas, tampak bahwa perkawinan memang diinginkan.
Sekarang akan kita bicarakan kerugian-kerugian perkawinan. Salah satu di antaranya adalah adanya suatu bahaya, khususnya di masa sekarang ini, bahwa seorang laki-laki mesti mencari nafkah dengan sarana-sarana yang haram untuk menghidupi keluarganya, padahal tidak ada perbuatan-perbuatan baik yang bisa menebus dosa ini. Nabi saw. bersabda bahwa pada Hari Kebangkitan akan ada laki-laki yang membawa tumpukan perbuatan baik setinggi gunung dan menempatkannya di dekat Mizan. Kemudian ia ditanya; "Dengan cara bagaimana engkau menghidupi keluargamu?" Ia tak bisa memberikan jawaban yang memuaskan, maka semua perbuatan baiknya pun akan dihapuskan dan suatu pernyataan akan dikeluarkan berkenaan dengannya: "Inilah orang yang keluarganya telah menelan semua perbuatan baiknya!"
Kerugian lain dari perkawinan adalah bahwa memperlakukan keluarga dengan baik dan sabar dan menyelesaikan masalah-masalah mereka hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang memiliki tabiat baik. Ada bahaya besar jika seorang laki-laki memperlakukan keluarganya dengan kasar atau mengabaikan mereka, sehingga menimbulkan dosa bagi dirinya sendiri. Nabi saw. bersabda: "Seseorang yang meninggalkan istri dan anak-anaknya adalah seperti budak yang lari. Sebelum ia kembali kepada mereka, puasa dan shalatnya tidak akan diterima oleh Allah." Ringkasnya, manusia memiliki sifat-sifat rendah, dan sebelum ia bisa mengendalikan sifatnya itu, lebih baik ia tidak memikul tanggungjawab utnuk mengendalikan orang lain. Seseorang bertanya kepada Wali Bisyr Hafi, kenapa ia tidak kawin. "Saya takut," ia menjawab, "akan ayat al-Qur'an: 'hak-hak wanita atas laki-laki persis sama dengan hak-hak laki-laki atas wanita'."
Kerugian ketiga dari perkawinan adalah bahwa mengurus sebuah keluarga seringkali menghalangi seseorang dari memusatkan perhatiannya kepada Allah dan akhirat. Dan boleh jadi, kecuali kalau ia berhati-hati, hal itu akan menyeretnya kepada kehancuran, karena Allah telah berfirman: "Janganlah istri-istri dan anak-anakmu memalingkanmu dari mengingat Allah." Orang yang berpikir, bahwa dengan tidak kawin ia bisa memusatkan perhatiannya lebih baik pada kewajiban-kewajiban keagamaannya, lebih baik ia tetap sendirian; dan orang-orang yang takut untuk terjatuh ke dalam dosa jika ia tidak kawin, lebih baik ia kawin.
Sekarang kita sampai pada sifat-sifat yang mesti dicari dalam diri seorang istri. Pertama, yang paling penting di antaranya, adalah kesucian akhlak. Jika seseorang mempunyai istri yang berakhlak tidak-baik dan ia tetap diam, ia mendapatkan nama jelek dan terhambat kehidupan keagamaannya. Jika ia angkat bicara, hidupnya menjadi rusak. Dan bila ia ceraikan istrinya, ia akan menderita kepedihan perpisahan. Seorang istri yang cantik tapi berakhlak buruk adalah bencana yang sedemikian besar, sehingga lebih baik bagi suaminya untuk menceraikannya. Nabi saw. bersabda; "Orang yang mencari istri demi kecantikannya atau kekayaannya akan kehilangan keduanya."
Sifat baik kedua dalam diri seorang istri adalah tabiat yang baik. Istri yang bertabiat buruk - tidak berterima kasih, suka bergunjing atau angkuh - membuat hidup tak tertanggungkan dan merupakan halangan besar untuk menjalin kehidupan takwa.
Sifat ketiga yang harus dicari adalah kecantikan, karena hal ini akan menimbulkan cinta dan kasih sayang. Oleh karena itu, seseorang mesti melihat seorang wanita sebelum mengawininya. Nabi saw. bersabda; "Wanita-wanita dari suku ini dan itu memiliki cacat di mata-mata mereka. Seorang yang ingin mengawini seseorang di antara mereka mesti melihatnya dulu." Orang bijak berkata bahwa seseorang yang mengawini seorang wanita tanpa melihatnya lebih dulu, pasti akan menyesal kelak. Memang benar bahwa seseorang tidak seharusnya kawin demi kecantikan, tetapi hal ini tidak berarti bahwa kecantikan mseti dianggap tidak penting sama sekali.
Hal penting keempat tentang seorang istri adalah bahwa besarnya mahar dibayarkan oleh seorang laki-laki kepada istrinya mesti dalam jumlah pertengahan. Nabi saw. bersabda: "Wanita yang paling baik untuk diperistri adalah yang maharnya kecil dan nilai kecantikannya besar." Beliau sendiri memberi mahar kepada beberapa calon istrinya sekitar sepuluh dirham, dan mahar putri-putri beliau sendiri tidak lebih daripada empat ratus dirham.
Sifat-sifat lain yang harus dimiliki seorang istri yang baik adalah: berasal dari keturunan baik-baik, belum kawin sebelumnya dan tidak terlalu dekat dalam hubungan kekeluargaan dengan suaminya.

Hal-hal yang Harus Dikerjakan dalam Perkawinan

Pertama; karena perkawinan adalah suatu lembaga keagamaan, maka ia mesti diperlakukan secara keagamaan. Jika tidak demikian, pertemuan antara laki-laki dan wanita itu tidak lebih baik daripada pertemuan antar hewan. Syariat memerintahkan agar diselenggarakan perjamuan dalam setiap perkawinan. Ketika Abdurrahman bin 'Auf merayakan perkawinannya Nabi saw. berkata kepadanya: "Buatlah suatu pesta perkawinan, meskipun hanya dengan seekor kambing." Ketika Nabi saw. sendiri merayakan perkawinannya dengan Shafiyyah, beliau membuat pesta perkawinan dan menghidangkan kurma dan gandum saja. Demikian pula, perkawinan sebaiknya dimeriahkan dengan memukul rebana dan memainkan musik, karena manusia adalah mahkota penciptaan.
Kedua; seorang suami istri mesti terus bersikap baik terhadap istrinya. Hal ini tidak berarti bahwa ia tidak boleh menyakitinya, melainkan sebaiknya menanggung dengan sabar semua perasaan tidak enak yang diakibatkan oleh istrinya, baik itu karena ketidak-masukakalan sikap istrinya atau sikap tidak-berterimakasihnya. Wanita diciptakan lemah dan membutuhkan perlindungan; karenanya ia mesti diperlakukan dengan sabar dan terus dilindungi. Nabi saw. bersabda: "Seseorang yang mampu menanggung ketidakenakan yang ditimbulkan oleh istrinya dengan penuh kesabaran akan memperoleh pahala sebesar yang diterima oleh Ayub a.s. atas kesabarannya menanggung bala (ujian) yang menimpanya." Pada saat-saat sebelum wafatnya, orang mendengar pula Nabi saw. bersabda: "Teruslah berdoa dan perlakukan istri-istrimu dengan baik, karena mereka adalah tawanan-tawananmu." Beliau sendiri selalu menanggung dengan sabar tingkah laku istri-istrinya. Suatu hari istri Umar marah dan mengomelinya, ia berkata kepadanya: "Hai kau yang berlidah tajam, berani kau menjawabku?" Istrinya menjawab, "Ya, penghulu para nabi lebih baik daripadamu, sedangkan istri-istrinya saja mendebatnya." Ia menjawab: "Celakalah Hafshah (Purti Sayidina Umar, istri Nabi saw.) jika ia tidak merendahkan dirinya sendiri." Dan ketika ia berjumpa Hafshah, ia berkata, "Awas, kau jangan mendebat Rasul." Nabi saw. juga berkata: "Yang terbaik di antaramu adalah yang terbaik sikapnya kepada keluarganya sendiri, dan akulah yang terbaik sikapnya terhadap keluargaku."
Ketiga; seorang suami istri mesti berkenan terhadap rekreasi-rekreasi dan kesenangan-kesenangan istrinya dan tidak mencoba menghalanginya. Nabi saw. sendiri pada suatu waktu pernah berlomba lari dengan istrinya, 'Aisyah. Pada kali pertama Nabi saw. mengalahkan 'Aisyah dan pada kali kedua, 'Aisyah mengalahkannya. Di waktu lain, beliau menggendong 'Aisyah agar ia bisa melihat beberapa orang Habsy menari. Pada kenyataannya akan sulitlah untuk menemukan seseorang yang bersikap sedemikian baik terhadap istri-istrinya seperti yang dilakukan Nabi saw. Orang-orang bijak berkata: "Seorang suami mesti pulang dengan tersenyum dan makan apa saja yang tersedia dan tidak meminta apa-apa yang tidak tersedia." Meskipun demikian, ia tidak boleh berlebihan agar istrinya tidak kehilangan penghargaan atasnya. Jika ia melihat sesuatu yang nyata-nyata salah dilakukan oleh istrinya, ia tidak boleh mengabaikannya, melainkan harus menegurnya. Atau jika tidak, ia akan menjadi sekadar bahan tertawaan saja. Dalam al-Qur'an tertulis: "Laki-laki adalah pemimpin bagi wanita," dan Nabi saw. berkata: "Celakalah laki-laki yang menjadi budak istrinya." Seharusnya istrinyalah yang menjadi pelayannya. Orang-orang bijak berkata; "Berkonsultasilah dengan wanita dan berbuatlah yang bertentangan dengan apa yang mereka nasehatkan." Memang ada suatu sikap suka melawan dalam diri wanita; dan jika mereka diizinkan meskipun sedikit, mereka akan sama sekali lepas dari kendali dan sulitlah untuk mengembalikannya kepada sikap yang baik. Dalam urusan dengan mereka, seseorang mesti berusaha menggunakan gabungan antara ketegasan dan rasa kasih sayang dengan kasih sayang sebagai bagian yang lebih besar. Nabi saw. berkata: "Wanita diciptakan seperti sepotong tulang iga yang bengkok. Jika kaucoba meluruskannya, kau akan mematahkannya; jika kau biarkan demikian, ia akan tetap bengkok. Karena itu perlakukanlah ia dengan penuh kasih sayang."
Keempat; dalam hal pelanggaran susila, seorang suami harus sangat berhati-hati agar tidak membiarkan istrinya dipandang atau memandang seorang asing, karena awal dari seluruh kerusakan itu adalah dari mata. Sebisa-bisanya jangan izinkan ia untuk keluar rumah, berdiri di loteng rumah atau berdiri di pintu. Meskipun demikian, anda mesti hati-hati agar tidak cemburu tanpa alasan dan bersikap terlalu ketat. Suatu hari Nabi saw. bertanya kepada anaknya, Fathimah: "Apakah yang terbaik bagi wanita?" Ia menjawab: "Mereka tidak boleh menemui orang-orang asing, tidak pula orang-orang asing boleh menemui mereka." Nabi saw. senang mendengar jawaban ini dan memeluknya seraya berkata; "Sesungguhnya engkau adalah sebagian dari hatiku." Amirul Mu'minin Umar berkata: "Jangan memberi wanita pakaian-pakaian yang baik, karena segera setelah mereka mengenakannya mereka berkeinginan untuk keluar rumah." Pada masa hidup Nabi, wanita-wanita diizinkan pergi ke masjid dan tinggal di barisan paling belakang. Tapi secara bertahap hal ini dilarang.
Kelima; seorang suami mesti memberi nafkah secukupnya kepada istrinya dan tidak bersifat kikir kepadanya. Memberi nafkah yang selayaknya kepada istri lebih baik daripada memberi sedekah. Nabi saw. bersabda: "Misalkan seorang laki-laki menghabiskan satu dinar untuk berjihad, satu dinar lagi untuk menebus seorang buda, satu dinar lagi untuk sedekah dan memberikan satu dinar juga kepada istrinya, maka pahala pemberian yang terakhir ini melebihi jumlah pahala ketiga pemberian lainnya."
Keenam; seorang suami tidak boleh makan sesuatu yang lezat sendirian; atau kalaupun ia telah memakannya, ia mesti diam dan tidak memujinya di depan istrinya. Jika tidak ada tamu, lebih baik bagi pasangan suami istri untuk makan bersama, karena Nabi saw. bersabda: "Jika mereka melakukan hal itu, Allah menurunkan rahmatNya atas mereka dan para malaikat pun berdoa untuk mereka." Hal yang paling penting adalah bahwa nafkah yang diberikan kepada istri itu harus didapatkan dengan cara-cara halal.
Jika istri bersikap memberontak dan tidak taat, pertama sekali suami mesti menasehatinya dengan lemah lembut. Jika hal ini tidak cukup keduanya mesti tidur di kamar terpisah untuk tiga malam. Jika hal ini juga tidak berhasil, maka suami boleh memukulnya, tetapi tidak di mulutnya, tidak pula terlalu keras hingga bisa melukainya. Jika istri lalai dalam tugas-tugas keagamaannya, suami mesti menunjukkan sikap tidak senang kepadanya selama sebulan penuh, sebagaimana pernah dilakukan oleh Nabi kepada istri-istrinya.
Selalulah bertindak hati-hati agar perceraian bisa dihindari; karena, meskipun perceraian diizinkan, Allah tidak menyukainya. Perkataan cerai saja sudah mengakibatkan penderitaan bagi seseorang wanita, dan bagaimana bisa dibenarkan seseorang menyakiti orang lain? Jika perceraian terpaksa sekali dilakukan, maka ucapan itu tidak boleh diulangi tiga kali sekaligus, tetapi harus pada tiga waktu yang berlainan. Seorang perempuan mesti dicerai baik-baik, tidak dengan kemarahan ataupun penghinaan, tidak pula tanpa alasan. Setelah perceraian, seorang laki-laki mesti memberikan pemberian (mut'ah) kepada bekas istrinya, dan tidak menceritakan kepada orang lain alasan-alasan atau kesalahan-kesalahan yang dilakukan istrinya sehingga mereka bercerai. Dari seorang suami yang hendak menceraikan istrinya, diriwayatkan bahwa orang-orang bertanya kepadanya: "Mengapa engkau menceraikannya?" Ia menjawab: "Saya tak akan membongkar rahasia-rahasia istri saya." Ketika akhirnya ia benar-benar menceraikannya, ia ditanya lagi dan berkata; "Dia sekarang orang asing bagiku; saya tidak lagi berurusan dengan soal-soal pribadinya."
Sejauh ini telah kita bahas hak-hak istri atas suaminya, tetapi hak-hak suami atas istrinya lebih mengikat lagi. Nabi saw. bersabda: "Jika saja dibolehkan untuk menyembah sesuatu selain Allah, akan aku perintahkan agar para istri menyembah suami-suami mereka."
Seorang istri tidak boleh menggembar-gemborkan kecantikannya di depan suaminya, tidak boleh membalas kebaikan sang suami dengan perasaan tidak terima kasih. Istri tidak boleh berkata kepada suaminya: "Kenapa kauperlakukan aku begini dan begitu?" Nabi saw. bersabda: "Aku melihat ke dalam neraka dan menampak banyak wanita di sana. Kutanyakan sebab-sebabnya dan mendapat jawaban, karena mereka berlaku tidak baik kepada suami-suami mereka dan tidak berterima kasih kepadanya."